Berapa sih keuntungan investasi di reksadana?


Reksadana

Sebelum memulai investasi di reksadana banyak dari mereka mempertanyakan, berapa sih keuntungan investasi di reksadana? Memang tidak ada salahnya jika kita menanyakan hal seperti itu, tujuan utamanya pasti untuk pertimbangan pribadi serta sebagai pembanding antara produk investasi yang lain. Karena hasil dari sebuah investasi pasti yang diinginkan adalah keuntungan bukan kerugian, iya kan?

Namun, sebagai pemula dalam berinvestasi kita harus tahu bahwa kenyataannya dalam berinvestasi pada saham reksadana tidak ada kepastian keuntungan dari hasil investasi. Beda halnya dengan produk deposito pada sebuah bank, kita diberikan kepastian bahwa dalam jangka waktu tertentu uang yang kita depositkan mendapatkan bunga sekian persen. Sehingga hasilnya bisa kita hitung secara rinci dan tepat sesuai perjanjian awal.

Surat hutang atau obligasi juga memberikan kepastian keuntungan yang diperoleh oleh investor sesuai kesepakatan awal saat berinvestasi. Pemerintah menegeluarkan surat obligasi ritel atau yang biasa disebut dengan ORI salah satunya, ini juga memberikan kepastian nilai keuntungan dari saat pertama kita membelinya.

Untuk deposito dan obligasi juga mempunyai resiko yang cukup besar, yaitu jika perusahaan penerbitnya bangkrut. Jadi untuk deposito resiko terburuknya adalah jika bank penerbitnya tutup sedangkan untuk obligasi resiko terburuknya adalah jika perusahaan, institusi atau negara yang membayar surat hutang tidak lagi beroperasi. Misal sebagai contoh untuk skala negara yang saat ini tidak bisa membayar surat hutang adalah negara Yunani.

Oke kita kembali ke reksadana. Secara jelasnya, reksadana akan mengalami nilai kenaikan dan penurunan seiring berjalannya waktu. Kita tahu bahwa reksadana ada 4 jenis reksadana yang bisa kita ikuti, reksadana pasar uang, reksadana tetap, reksadana campuran dan yang terakhir reksadana saham. 

Baca juga : Apa Itu Reksadana?

Saya akan menjelaskan potensi reksadana yang secara nyata sudah pernah dialamai oleh para investor, karena untuk keuntungan di masa yang akan datang, tidak bisa kita ketahui dengan pasti.

Kemudian akan muncul pertanyaan, apakah keuntungan di masa lalu bisa jadi cerminan untuk bisa meraih keuntungan di masa yang akan datang?

Jawaban pastinya tidak akan berpengaruh dengan keuntungan yang akan datang, karena kinerja masa lalu bukanlah cerminan di masa depan.

Saya akan ambil contoh investasi dalam reksadana saham ( reksadana paling fluktuatif ) :

Baca Juga


Jika kita berinvestasi setiap bulan dengan jumlah yang tetap setiap bulannya selama 5 tahun atau 60 bulan berturut-turut. Maka dari 15 reksadana saham yang saat ini sudah ada sejak tahun 2004, keuntungan rata-rata jika berinvestasi selama 5 tahun adalah 61,45%.

Dengan ilustrasi jika kita berinvestasi Rp 1.000.000/bulan, maka dalam jangka waktu 5 tahun adalah Rp 60.000.000 ditambah dengan keuntungan 61,45% hasilnya Rp 96.870.000.

Dari contoh di atas bisa kita lihat hasilnya dalam jangka waktu 5 tahun akan mendapatkan keuntungan sebesar 61.45 %.

Apakah keuntungannya tergolong besar?

Silahkan bandingkan sendiri dengan produk investasi yang anda ketahui saat ini, atau dengan produk deposito.
Setelah membandingakn anda akan tahu besar kecilnya keuntungan yang didapat dari reksadana.



No comments

Powered by Blogger.