Pengertian Investasi Reksadana Saham dan Resikonya


Reksadana saham

Reksadana saham merupakan salah satu instrumen investasi yang paling banyak diminati oleh para pelaku bisnis investasi, karena merupakan jenis reksadana yang menawarkan Return yang tinggi. Faktanya bahwa jenis investasi yang menawarkan return atau imbal balik yang tinggi juga mempunyai resiko yang besar pula.

Reksadana saham mempunyai resiko yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya seperti Reksadana Campuran, Reksadana Pendapatan Tetap dan Reksadana Pasar Uang. Tetapi hal ini bukanlah sebuah momok yang menakutkan bagi para pemodal, karena justru semakin mendekati reksadana jenis ini ( Reksadana saham ).

Baca juga : Apa Itu Reksadana?

Bagi anda yang baru mengenal tentang investasi reksadana saham, saya akan menjelaskan melalui ulasan berikut tentang reksadana saham.

Apa Itu Reksadana Saham

Reksadana saham adalah jenis reksadana yang memiliki portfolio berupa saham yang dikelola oleh Manajer Investasi Profesional dengan cara membeli dan menjual saham.

Reksadana saham berbeda dengan bermain saham secara langsung, karena investor reksadana saham tidak perlu turun tangan untuk melihat atau mengamati fluktuasi harga pasar saham serta melakukan analisis. Semua pekerjaan itu dilakukan oleh Manajer Investasi Profesional.

Reksadana saham juga mempunyai aturan tersendiri, karena proses pendaftaran harus lolos seleksi yang sangat ketat oleh OJK ( Otoritas Jasa Keuangan ). Sehingga rreksadana saham hanya bisa dilakukan pada saham perusahaan yang memiliki badan hukum dan tercatat di bursa efek Indonesia atau Bursa efek luar negeri.

Oleh karena itu Reksadana tidak bisa membeli semua saham secara bebas, melainkan harus melalui seleksi yang ketat dari OJK. Hal ini jelas tujuannya adalah untuk melindungi investor, karena semua saham yang dibeli oleh reksadana terdaftar di bursa efek.

Baca juga : Mengenal Reksadana Syariah dan Keuntungannya

Apakah Reksadana Saham Aman Bagi Pemodal

Reksadana saham aman karena semuanya diatur dan diawasi oleh OJK. Berikut ini beberapa aturan yang diberlakukan oleh OJK terhadap Investasi Reksadana Saham :

1. Investor tidak diperbolehkan membeli saham di bursa efek luar negeri yang informasinya tidak bisa diakses dari Indonesia melalui internet maupun media masa.
2. Investasi tidak boleh melebihi 10% dari nilai aset reksadana
3. Investor tidak diperbolehkan menguasai modal perusahaan dari saham terkait melebihi 5%
    Sebagai catatan penting bahwa tidak semua portfolio saham ditempatkan pada produk saham, melainkan akan dibagi menjadi dua bagian. Ditempatkan pada saham dan disimpan dalam bentuk cash ataupun deposito. Hal ini untuk mempermudah jika ada pemodal yang menginginkan pencairan cepat tanpa harus mengorbankan saham tersebut.

    Karena penjualan saham secara mendadak hanya akan merugikan pemodal dan menurunkan nilai portfolio. Seperti diketahui harga pasar saham sangat fluktuatif atau naik turun.

    Baca juga : Tempat Investasi Reksadana Mulai Rp 100 ribu
    Pahami Besarnya Return dan Risk (Resiko) Reksadana Saham

    Reksadana saham memang memiliki nilai return yang tinggi, tetapi kadang seseorang melupakan hal lain tentang reksadana saham yang juga memiliki tingkat resiko yang tinggi. Hal ini tidak bisa kita pandang dari satu sisi saja, tapi harus bisa memperhitungkan matang-matang antara kedua kemungkinan yang akan dialami yaitu untung atau rugi.

    Ada yang bilang, bahwa dalam dunia investasi pasti ada istilah High return high risk dimana dalam investasi jika mendapatkan untung besar juga harus siap mengalami kerugian yang besar pula. Karena dalam saham nilai luktuasinya yang tinggi dan tidak dapat di prediksi dengan mudah.

    Namun itu bukanlah penghalang untuk masuk dalam reksadana saham, faktanya justru reksadana saham banyak diminati. Itu artinya banyak masyarat yang sudah memahami tentang resiko yang harus ditanggung kedepannya. Lagipula reksadana saham dikelola oleh Manajer Investasi yang profesional yang sudah menjadi bidangnya, sehingga ini akan meminimalisir resiko bagi pemodal.

    Tips Reksadana Saham

    1. Tentukan Tujuan dan Rencana Keuangan Yang Tepat

    Banyak orang yang berfikiran bahwa terjun ke dunia investasi hanya untuk mencari keuntungan yang singkat. Justru ini adalah anggapan yang salah kaprah, harus jauh-jauh meninggalkan prinsip tersebut. Karena yang paling penting untuk dipikirkan adalah menentukan tujuan keuangan itu sendiri.
    Jika anda menginginkan keuntungan yang singkat, reksadana saham bukan tempat yang tepat. Ini disebabkan karena tingginya tingkat fluktuasi harga saham. Jadi buatlah rencana keuangan untuk jangka waktu lebih dari 15 tahun, jika anda ingin terjun ke investasi reksadana saham.

    2. Lakukan Review Kinerja Reksadana dengan Tepat

    Sebelum memilih reksadana saham mana yang tepat, langkah awal lakukan review kinerja reksadana saham tersebut. Lihatlah data statistik dari reksadana saham selama 5 tahun terakhir, dengan rentang waktu tersebut kita bisa memastikan mana reksadana saham yang tepat dan sesuai dengan keinginan kita.

    Jangan sampai terkecoh dengan laporan data sebuah reksadana saham yang memperlihatkan kinerjanya hanya dalam kurun waktu 1 tahun terakhir yang hasilnya sangat menggiurkan bagi pemodal, karena hal ini bisa saja karena hanya faktor kebetulan. Perlu diingat bahwa dalam data statistik faktor kebetulan juga dapat dijadikan alat untuk mempengaruhi kinerja reksadana saham.





    No comments

    Powered by Blogger.