Pilih BPJS Kesehatan atau Asuransi Kesehatan Swasta
Ketika jaman semakin modern semua biaya-biaya semakin naik, termasuk biaya rumah sakit yang kini sangat menguras kantong. Jika anda tidak memiliki asuransi kesehatan, bisa-bisa tabungan yang sudah anda kumpulkan selama ini habis ketika ada salah satu anggota keluarga anda yang masuk rumah sakit.
Tentunya hal itu tidak mungkin anda harapkan bukan? Oleh karena itu sangat penting mengikuti program asuransi kesehatan. Karena yang namanya sakit tidak bisa kita prediksi, kapan akan menghampiri.
Jika anda sudah berminat untuk mengikuti program asuransi kesehatan, tentunya ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan agar anda memilih produk asuransi yang benar-benar memberikan manfaat yang sesuai harapan.
Berikut saya akan memberikan beberapa poin penting perbedaan yang mendasari antara program BPJS Kesehatan dan Asuransi Kesehatan Swatsa.
Semoga saja ketika anda sudah membaca ini, nantinya akan mempunyai pandangan apakah memilih BPJS Kesehatan atau Asuransi Kesehatan Swasta atau mungkin malah mengikuti keduanya.
1. Jika Dilihat Dari Besaran Biaya Premi
Asuransi Kesehatan Swasta
Premi yang harus dibayar untuk Asuransi Kesehatan Swasta terbilang mahal dan sulit dijangkau untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah. Besaran premi yang harus dibayar hingga ratusan ribu rupiah per bulan dan itu juga tergantung jenis asuransi kesehatan mana yang diambil dan dari perusahaan asuransi mana. Premi dibayar dengan jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun.
Infromasi lain :
1. Makin tua umur peserta maka biaya preminya akan semakin naik atau mahal.
2. Jika peserta seorang perokok aktif, maka biaya premi juga semakin mahal.
3. Ada perbedaan premi untuk peserta laki-laki dan perempuan.
BPJS Kesehatan
Biaya atau iuran BPJS Kesehatan tergolong murah dan terjangkau untuk semua kalangan. Untuk pekerja, sebagian besar iuran akan ditanggung oleh perusahaan. Sementara bagi veteran dan fakir miskin, iuran BPJS Kesehatan akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.
Bagi anda yang berprofesi sebagai pekerja non formal seperti pedagang, nelayan, pengangguran atau freelancer, iuran BPJS juga terbilang terjangkau karena minimal iuran hanya 25.500 rupiah saja untuk perawatan kelas III di Rumah sakit. Iuran wajib dibayar setiap bulan dan dikenakan denda sebesar 2 persen jika terjadi telat membayar.
Keterangan lain :
1. Tidak ada perbedaan besaran iuran antara peserta tua dan muda
2. Tidak ada perbedaan besaran iuran antara peserta yang perokok dan bukan perokok
3. Tidak ada perbedaan besaran iuran antara peserta laki-laki dan perempuan
2. Jika Dilihat Dari Segi Manfaatnya
Asuransi Kesehatan Swasta
Kebanyakan manfaat asuransi kesehatan swasta yang didapatkan adalah untuk rawat inap seperti kamar, operasi, ambulan, obat, jaminan kematian, kunjungan dokter dan aktifitas-aktifitas yang berhubungan dengan perawatan pasien di rumah sakit. Ada juga yang memberikan rawat jalan setelah rawat inap, dan itu memang sudah satu paket dengan rawat inap.
Jika menginginkan asuransi untuk membantu pembayaran rawat jalan, peserta akan dikenakan biaya premi tambahan dan itu juga mahal. Selain itu, asuransi kesehatan swasta tidak memberikan fasilitas untuk optik, gigi dan kehamilan.
BPJS Kesehatan
Kalau dengan BPJS Kesehatan dibilang memiliki manfaat fasilitas kesehatan yang cukup lengkap. Selain rawat inap, BPJS juga menerima rawat jalan, optik, gigi dan kehamilan.
Selain manfaat di atas, BPJS juga memberikan manfaat untuk layanan promotif dan preventif seperti penyuluhan, imunisasi dan keluarga berencana ( KB ). Jika melihat dari sisi manfaat, BPJS kesehatan memberikan manfaat yang lebih lengkap jika dibandingkan dengan asuransi kesehatan swasta.
3. Jika Dilihat Dari Segi Plafon
Asuransi Kesehatan Swasta
Besaran limit atau yang biasa disebut dengan plafon asuransi, ini sudah ditetapkan sesuai dengan perjanjian di awal. Misalkan anda sakit dan dirawat di rumah sakit, serta ditanggung oleh asuransi selama batas maksimum rawat inap yang sudah disetujui. Seandainya telah melebihi batasan tersebut, maka kelebihan biaya tersebut akan dibayar sendiri oleh peserta asuransi.
Untuk system penghitungan plafon pada asuransi swasta ada dua cara yaitu berdasarkan per penyakit yang tidak memiliki batasan tahunan atau berdasarkan waktu, misalnya plafon tahunan.
BPJS Kesehatan
Untuk BPJS Kesehatan tidak mempunyai batasan plafon, artinya semua biaya berapapun akan ditanggung oleh BPJS asalkan pesertanya mengikuti sejumlah prosedur yang sudah ditentukan termasuk di rawat di ruang rawat yang sesuai dengan iuran yang dibayar setiap bulan.
Biaya tambahan hanya akan diminta jika peserta menginginkan pindah ruangan ke kelas yang lebih tinggi atau pembelian obat-obatan yang tidak ditanggung oleh pihak BPJS.
4. Dilihat Dari Penyakit Bawaan
Baca Juga
Asuransi Kesehatan Swasta
Sebelum peserta mengikuti produk asuransi kesehatan swasta, akan ada sesi medical check up. Hal ini bertujuan untuk mengetahui calon peserta apakah menderita penyakit bawaan seperti jantung, gula darah atau yang lainnya. Ini berlaku bagi seluruh anggota keluarga yang tertanggung dalam asuransi kesehatan tersebut. Proses ini yang biasa disebut dengan pre-existing condition.
Jika dalam medical check up ditemukan penyakit bawaan yang sudah disebutkan di atas, maka biasanya penyakit tersebut tidak akan ditanggung oleh asuransi kesehatan swasta. Memang ada juga asuransi swasta yang akan menanggung penyakit bawaan, tapi dengan persyaratan peserta harus mengikuti asuransi selama dua tahun. Serta klaim untuk penyakit bawaan hanya bisa dilakukan jika sudah lebih dari dua tahun.
BPJS Kesehatan
Jika BPJS Kesehatan, untuk proses pendaftaran tidak perlu melakukan medical check up. Hanya mengisi formulir pendaftaran dan menyertakan persyaratan-persyaratan yang diperlukan. Untuk penyakit bawaan ataupun penyakit baru, semua akan ditanggung oleh pihak BPJS tanpa adanya diskriminasi.
5. Jika Dilihat Dari Segi Pelayanan
Asuransi Kesehatan Swasta
Jika soal pelayanan, asuransi swasta boleh dibilang paling cepat. Pasien bisa langsung dibawa ke rumah sakit untuk segera mendapatkan perawatan tanpa perlu rujukan terlebih dahulu. Rumah sakit yang bekerjasama dengan asuransi kesehatan swasta juga terbilang banyak, bahkan hampir semua rumah sakit.
Untuk BPJS, prosesnya memang agak berbelit. Karena sebelum masuk ke rumah sakit, pertama harus memeriksakan dulu ke fasilitas kesehatan ( faskes ) I untuk mendapat rujukan. Selanjutnya faskes I akan memberikan rujukan ke rumah sakit yang sudah menjadi mitra BPJS Kesehatan untuk memperolah pengobatan lebih lanjut.
Biasanya antrian pelayanannya juga cukup panjang serta rumah sakit yang menjadi mitra BPJS Kesehatan masih terbilang masih sedikit kija dibandingkan dengan asuransi swasta.
6. Jika Dilihat Dari Segi Pemilihan Rumah Sakit
Asuransi Kesehatan Swasta
Jika mengikuti asuransi swasta, anda bisa memilih rumah sakit mana pun dan asuransi akan menanggung semua biaya sesuai dengan plafon, meskipun rumah sakit tersebut tidak memiliki kerja sama dengan pihak asuransi kesehatan swasta yang anda ikuti.
BPJS Kesehatan
Berbeda dengan BPJS Kesehatan, anda hanya bisa berobat di rumah sakit yang sudah ditunjuk atau mitra BPJS. Ketentuan ini juga berlaku jika anda sedang berada di luar kota, anda tetap harus meminta rujukan ke faskes I sebelum ke rumah sakit.
7. Jika Dilihat Dari Batas Wilayah
Asuransi Kesehatan Swasta
Untuk wilayah yang dijangkau oleh asuransi swasta kebanyakan bisa menanggung pesertanya sampai ke luar negeri. Jadi ketika anda sedang berada di luar negeri, dan mengalami sakit maka bisa menggunakan asuransi swasta yang nada miliki.
BPJS Kesehatan
Sedangkan untuk BPJS Kesehatan hanya berada pada wilayah negara Indonesia, karena ini program nasional.
8. Proses Double Claim
Asuransi Kesehatan Swasta
Dengan asuransi swasta anda bisa melakukan double claim dari perusahaan asuransi tersebut. Artinya, ketika anda sakit dan biaya ditanggung oleh asuransi kantor tempat anda bekerja. Tetapi anda tetap bisa melakukan klaim ke asuransi swasta yang anda miliki sesuai dengan manfaat asuransi yang diambil.
BPJS Kesehatan
Nah.. Untuk BPJS jelas tidak bisa melakukan double claim, karena BPJS hanya menerima claim langsung dari fasilitas kesehatan bukan melalui perorangan.
Kesimpulan yang bisa diambil dari poin-poin di atas adalah bahwa masing-masing produk asuransi kesehatan tersebut mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Tinggal kembali kepada anda yang akan memilih manfaat mana yang sesuai dengan anda. Asuransi swasta yang mempunyai kecepatan dalam pelayanan, cakupan wilayah yang luas dan hampir semua rumah sakit bekerja sama.
Sedangkan BPJS yang memiliki manfaat yang lebih lengkap dalam hal pengobatan, karena mencakup rawat inap dan rawat jalan, biaya premi yang tidak terlalu tinggi.
Post a Comment